NIRAN AZZA


SELAMAT DATANG SILAHKAN LIHAT-LIHAT DAN DIAMBIL YANG ADA HIKMAHNYA

Selasa, 16 April 2013

Antox Hooligan: Pemberantasan Buta Hakiki

rumber http://muxlimo.blogspot.com Pemberantasan Buta Hakiki Jika pemberantasan buta huruf saja ada, mustahil pemberantasan buta hakiki tidak ada.
Firman Allah Swt.
"Allahulladzi khalaqas samaawaati wal ardha wama baina huma."
Allah menciptakan tujuh lapis langit dan bumi lengkap dengan kedua isinya. Segala sesuatu, baik yang ada di langit maupun di bumi, semuanya itu dikatakan alam. Selain dari Allah, dinamai alam. Bumi dan langit diciptakan, dunia dan akhirat pun diciptakan. Semua yang diciptakan Allah itu diletakkan atau ditempatkan di mana? atau di dalam tubuh apa? contoh:
Allah ciptakan seluruh ikan hidup di laut; ditempatkan Allah di dalam air. Setiap manusia tahu ikan hidup dalam air, tetapi sedikit sekali yang memikirkan bahwa air itulah tubuh ikan. Begitu juga keadaannya sekalian alam dan apa saja yang diciptakan Allah. Sedikit sekali yang memikirkan di tubuh apa sekalian alam itu ditempatkan.
Firman Allah:Wallahu bikulli syai'in
muhiith."
"Allah meliputi sekalian alam" Bukan alam meliputi Allah, tetapi Allah meliputi sekalian alam. Tentulah kita bertanya," Apa Allah itu?"
Allah itu tubuhnya alam semesta. Tubuh alam itu wajib Mahasuci. Artinya, bersih sebersih- bersihnya. Sebelum ada alam, tentulah keadaannya penuh kosong atau kosong sekosong-kosongnya. Perlu kita kenal yang dikatakan kosong sekosong-kosongnya itu. Kalau tidak kenal/paham dengan yang dikatakan "kosong" itu akan sakit pikiran. Tubuh kosong ini Allah ciptakan. Diciptakan Allah terdahulu sebelum diciptakannya segala sesuatu. Kosong itu adalah tubuh mahasuci. Tubuh mahasuci itulah yang dikatakan sebagai zat. Jadi, zat adalah sifat Tuhan. Bukan Tuhan. Yang disebut Tuhan atau Diri Pribadi Tuhan yang sebenarnya adalah Zatnya zat (Rabbul Izzati; Tuhan sekalian zat). Itulah Tuhan. Kalau zat saja sudah bersifat Laysaka mitslihi syaiun; tidak ada seumpamanya; tidak sama dengan sesuatu, maka Tuhan bersifat terlebih Laysa; tidak bisa ditafsirkan.
Pemahaman hakiki inilah yang perlu kita pahami. baru kita bisa "sampai" kepada Tuhan.
Sebab, Jika pengetahuan seseorang sampai ke Tuhan, sampailah ia kepada Tuhan; Jika pengetahuan seseorang hanya sampai ke zat, maka ia hanya sampai kepada zat saja; Jika pengetahuan seseorang hanya sampai ke nur dan cahaya- cahaya saja, maka ia hanya sampai kepada nur dan cahaya- cahaya saja; Hadis Qudsi: Awwalu wa khalaqallahu nuuri nabiyyika, ya Jabir. Fa khalaqa min hul asya' wa anta tilkal asya'.
Yang mula-mula sekali diciptakan Allah adalah cahaya nabimu (cahaya Ilahi) Diciptakan dari cahaya (Ilahi) itu Nur Muhammad. Mengenai Nur Muhammad ini Allah Berfirman
Lawlaka lamaa khalaqtu 'aflaka
"Jika bukan karena engkau ya Muhammad (Nur Muhammad), niscaya tidak Aku ciptakan seluruh alam."Termasuklah diri kita ini. Jadi jelaslah, kejadian Nur Muhammad itu dari Cahaya Allah.
Dari Nur Muhammad terciptalah
sekalian alam. Cahaya Tuhan itulah yang bernama Allah. Matahari tetap matahari; cahaya tetap cahaya. Cahaya itu bernama matahari; bukan matahari bernama matahari. Tuhan tetap Tuhan; Allah tetap Allah; Allah itu nama bagi zat (ismu zat).
Tuhan tidak bernama. Yang tidak bernama itulah yang menciptakan segala-galanya. Cahaya Allah itu zat mutlak (zat yang tidak bersifat). Sebelum ada sifat, tentu hanya zat yang ada. Sebelum ada zat, tentulah hanya penuh-kosong (kosong sekosong-kosongnya; tidak ada sesuatu). Tuhan itu tertinggi dari segala yang tinggi. Tuhan itu terlabih Mahasuci dari segala yang mahasuci. Itulah sebabnya Tuhan disebut Qadim yang terlebih azali.
(Uraian pengajian hakiki oleh Syaikh Siradj)
Allahu'alam.

Antox Hooligan: MENITI DALAM DIRI

Antox Hooligan: MENITI DALAM DIRI: Wahai diri....
Wahai diri....
Dalam “diam” mu bisa jadi ada
bermacam fikir dan rasa
Jangan kamu hilangkan...jangan
kamu lawan...jangan kamu ikuti
Abaikan saja....biarkan hilang dengan sendirinya....Insya Allah
nanti akan berganti
Insya Allah...., Allah berkenan
menggantinya dengan “rasa yang
beda”
Jangan pula kamu ingin berlari dan langsung jadi......
Selalu ingatlah...kamu sedang
menempa diri.....mengosongkan diri
agar “di-isi” Pakai cara itu dalam LAKU-
LAMPAHMU....DIAM lah dalam
LAKU-LAMPAHMU......!!
DIAM- kan dirimu saat
bergerak.....DIAM-kan dirimu
saat berkerja....DIAM-kan dirimu saat hidup!!
Lanjutkan DIAM-mu dalam
praktek...bukan untuk semedhi
tapa brata.....!! Mudahmu, susahmu, marahmu,
senangmu, deritamu, bencimu,
cintamu semua rasa yang ada
Biarkan rasa itu datang lalu
abaikan...jangan kamu
hilangkan....jangan kamu lawan...jangan kamu tolak....jangan
pula kamu ikuti..
Kembalikan semuanya kepada
Sang Pemilik Rasa....jangan kamu
“aku-i” yang bukan milikmu...
Insya Allah, Allah berkenan mengganti dengan “rasa yang
beda” dari rasa sebelumnya.....
Biarkan Allah yang mengganti
semua rasamu sesuai dengan
kadarmu....biarkan Allah yang
mengisi.....Allah lah yang paling tahu seberapa banyak faham
yang diberi...... jangan kamu
memaksa Allah mengikuti
keinginanmu tapi kamulah yang
harusnya mengerti keinginan
Allah.... Jangan...jangan....jangan kamu yang
mengisi......jangan pula mematikan
diri...jangan pula mengosongkan
diri.... kamu hanyalah berserah
diri......!! Fana-mu bukan mematikan
jasadmu....jasadmu punya hak.....!!
Fana-mu bukan mengasingkan diri
dari keramaian melalui tapa-
semedhi....!!
Fana-mu bukan menghilangkan- hilangkan rasamu.....!!!
Fana-mu bukan dengan
mempersulit jasad dan
ruhanimu......!!
Fana-mu adalah mengembalikan
kepada yang Maha Memiliki....!! Fana-mu berada dalam sadar
akan kesadaranmu..!!
Kaitkanlah fana-mu dengan
firman Allah : “Kepunyaan Allah
lah apa yang ada di langit dan di
bumi” Rasamu, akalmu, ruhanimu,
pangkatmu, hartamu, jasadmu,
pujimu, celamu dan semua yang
ada di langit dan di bumi itu
kepunyaan Allah.....milik
Allah...ciptaan Allah....mahluk Allah...tapi bukan Allah......... Sungguh besar kesombonganmu
mengakui apa yang bukan
milikmu.....
Iblispun akan geleng-geleng kepala
melihat kesombonganmu....... Semoga Allah memberikan
faham akan:
~ cinta karena Allah....
~ benci karena Allah.....
~ marah karena Allah....
~ susah karena Allah..... ~ hidup-mati karena Allah..... Semoga Allah juga memberikan
faham akan :
~ ridha kepada Allah dan Allah
pun ridha kepada kita.....dan
diberikan kefahaman pula
tentang “bersama Allah” ~ Dalam “DIAM’-mu ada makna:
~ Laa hawla wa laa quwwata illa
billah.....
~ Laa ilaha ilallah....
~ Lillahi ta’ala.......
~ Billahi ta’ala....... By : Gusti Xanana